BLOG MACAM APA INI, GAK PERNAH DIUPDATE. KATANYA MAU SHARE SERUNYA LIBURAN... KAPAN TAU. :)))) MAAFKAN, SEKARANG AKAN COBA GUE UPDATE.
Tapi, sebelum mulai baca, mungkin untuk menghayatinya, ada baiknya baca ini sambil denger lagu Weezer - Island in The Sun. *ape deh*
Malam semakin larut, semua perlengkapan udah siap di tempat, anak-anak udah pada tidur. Yang belum siap pesertanya. Lah, kenapa gitu? karena pesertanya pada misah-misah dan baru ketemuan besok pagi.
Yang akan berangkat ke pulau Pari adalah:
- Gue (ya iyelah).
- Istri.
- Maira (6 thn - anak pertama gue).
- Luna (1 thn 3 bln - anak kedua gue).
- Doni (adek gue).
- Dona (adek gue).
- Rima (adek gue).
Tunggu. Tunggu deh, kayaknya banyak amat ya adek lo, To. Gini. Biar gue jelasin di keluarga gue
(yang-adalah-jawir-seada-adanya-dan-akan-terjebak-selama-lamanya-tanpa-ada-jalan-keluarnya),
kalo bapak-ibu lo adalah anak tertua dari 10 bersaudara, maka otomatis anaknya tante lo
akan manggil lo dengan sebutan mas/abang/kakak/bro. Maka,
otomatis sepupu (yang-emang-usianya-jauuuh-lebih-muda-dari-elo) akan
dipanggil adek. Ribet gak? Ngak kan ya. Lanjut ya.
- Dimas (temen - yang udah kaya keluarga, karena gue sama Dimas temenan dari kuliah, trus pas Dimas kawin, ternyata Nyokap-sahabatan-sama-nyokap-mertuanyaDimas-yang-udah-dianggap-kaya-keluarga-saking-deketnya).
Singkat cerita, jalanlah kita jam 3.30 pagi ke Pelabuhan Muara Angke. Kenapa pagi banget? Karena kita semua belom ada yang pernah ke sana. Daripada nyasar maka diputuskan berangkat subuh sekalian.