Wednesday, August 20, 2014

1 Hari Sebelum ke Pulau Pari, Sejarah dan Perlengkapan [Sebuah Cerita Liburan - Bagian 2]

SEKARANG, saatnya cerita liburan Lebaran ala keluarga kecil gue dimulai. Wohooooo.
(mungkin untuk menghayatinya, ada baiknya baca ini sambil denger lagu Weezer - Island in The Sun).

Setelah itinerary diterima (Lebaran -2), persiapan pun dimulai ribetnya. Gue, istri dan Doni (adek gue) mulai ceki-ceki orang yang akan ikut dan perlengkapan yang akan kita perlukan disana. Total yang ikut ada 8 orang.

Yah, maklum bakal ada 1 orang bayik dan 1 kucrit 6 tahun yang akan ikut jadi istrinya rempong jaya dan belum penah liburan ke pulau yang lama (selain BALI), jadi persiapannya musti POL, atas permintaan istri yang parno maka dimulai dengan googling tentang pulau PARI. 

Apa itu Pulau Pari?
Pulau Pari adalah sebuah pulau kosong yang tidak berpenghuni. Salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.




Kenapa Dinamakan Pulau Pari?
Ada yang bilang karena perairannya yang dangkal dan banyaknya ikan Pari di pulau tersebut.
Ada juga yang bilang, ada hubungannya dari sejarah, pada masa penjajahan Belanda, untuk menghindari VOC, masyarakat Tangerang melarikan diri berbondong-bondong pergi ke pulau kosong. Pulau tersebut dinamai 'Pulau Pelarian' yang kemudian disamarkan menjadi 'Pulau Pari'.

Berapa lama ke Pulau Pari?
Dengan kapal cepat, Pulau Pari bisa ditempuh 1-1,5 jam dari Dermaga Marina di Ancol atau dari Pelabuhan Kaliadem di Muara Angke, Jakarta Utara.

Ada apa aja sik, di Pulau Pari?
Tiga obyek yang menjadi andalan Pulau Pari adalah Pantai Perawan, Dermaga Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Kresek. Selain pemandangan pantai berpasir putih dan air bening, pengunjung Pulau Pari ditawari paket keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan dangkal (snorkeling), serta menjelajah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata diselenggarakan oleh masyarakat sebagai penyedia jasa, mulai dari jasa penyewaan alat, pemandu, dan penginapan.

Istri sudah manggut-manggut, lanjut dengan persiapan perbekalan, setelah tanya-tanya dengan guide, maka diputuskan menbawa :
  1. Sunblock & Lotion (yang berhubungan dengan kulit, untuk orang dewasa dan anak-anak).
  2. Snack dan susu UHT (lebih untuk anak-anak sih).
  3. Colokan listrik, yang bisa isi 10 kali bisa :))))
  4. Perlengkapan mandi (Soalnya disana gak ada alfamart atau indomaret dan sejenisnya).
  5. Kamera Underwater. PENTING! 
  6. Pelampung lifevest guard dan kacamata renang untuk anak. (tidak disediakan untuk anak-anak dibawah 10 tahun. Ini bisa dibeli di Carefour, lifevest cuma 40-50 ribu gitu).
  7. Sendal (karena disana akan banyak sekali pasir).
  8. Kacamata item (karena panas bgt).
  9. Selimut dan Seprei (karena malemnya dingin).
  10. Counterpain (atau sejenis pereda nyeri, karena pasti pegel bgt, kegiatannya sepedaan-berenang-jalan-sepedaan-ewes, berulang lagi besoknya).
  11. Simvastatin (atau sejenis penghacur lemak, karena akan banyak makan ikan-ikanan :)))))) ).
  12. Tambahan dari istri (bawa pampers atau pembalut tambahan, karena sekali lagi disana gak ada alfamart atau indomaret dan sejenisnya).
  13. Bathrobe untuk anak (abis berenang suka kedinginan).
  14. Senter (karena mungkin berguna).
  15. Vitamin & Tolakangin (iyah, bagi yang udah jompo, penting bgt ini).
 Maka, semuanya masuk ke ransel berasa mau keliling dunia, satu tas isinya pampers. Dan mari kita tidur, karena besok akan berangkat subuh-subuh. Iya, kapalnya akan jalan jam 7 pagi.


 

No comments:

Post a Comment